Akibat Kurikulum 2013 Banyak Anak Berhenti Sekolah
SAYA yakin Bapak Dr
Muhammad Nuh DEA (mantan Mendiknas kita) tentu saja tak ingin membuat kurikulum
yang menyulitkan siswa melaksanakan sholat dengan baik.
Entah siapa yang punya usul sehingga
Kurikulum 2013 (K-13) menambah jam belajar anak SMA /MA menjadi sekitar
50 jam pelajaran per minggu, hal mana membuat mereka harus belajar
hingga sore (jam 14.00, 14.30 atau jam 15.00 WIB).
Entah apakah Pak Nuh tahu bahwa sebagian
besar bangunan sekolah di Negeri ini tidak dirancang untuk menampung
anak sholat Dhuhur di sekolah.
Sebagian besar dirancang agar anak sholat
di rumah sehingga di hari pertama penerapan K13 di sekolahnya seorang
sahabat menulis bahwa K 13 telah sukses membuat ratusan anak tidak
sholat dhuhur.
Entah apakah tim perancang K 13 ini sadar
bahwa sebagian besar sekolah tak merancang sekolah full day school
system, sehingga sekolah hanya menyediakan kantin ala kadarnya dan pasti
tak cukup untuk tempat makan seluruh siswa.
Entah apakah orang pusat tahu banyak anak sekolah yang
biasanya dimulai sejak jam 14.00 WIB atau 14.30 WIB, sehingga dengan
menambah jam belajar hingga sore bisa dipastikan mereka akan berhenti
sekolah diniyah dan mengutamakan sekolah umum.
Entahlah. kadang saya heran betapa banyak kebijakan yang tujuannya baik di lapangan menghasilkan output tak seperti yang dibayangkan. atau, jangan-jangan, memang implikasinya tak pernah prediksi.
Saya yakin keluhan saya ini tak akan
dibaca pak Menteri, namun mungkin ada beberapa teman yang mungkin dekat
dengan pak menteri bisa menyampaikan soal ini.
Semoga pendidikan Negeri ini semakin baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar